Desain dan Filosofis Logo Hardiknas (sayangnya ga lolos T.T)
Bingung nih mau ngapain, nge-blog lagi aja kali ya hehe.
So, today i will show you some of my kegabutan yang dilandasi dasar kegigihan dalam menyambut Hari Pendidikan, hehe. Sebelumnya aku juga ingin mengucapkan Selamat Hari Pendidikan untuk seluruh masyarakat Indonesia:)
Meskipun telat upload gapapa lah ya.
Here you goo!!
Jadi aku membuat logo ini di akhir bulan Maret lalu, karena dari pihak Kemdikbud menentukan tanggal 1 April adalah hari terakhir pengumpulan.
Desain dan Komposisi Warna
![]() |
versi full color |
![]() |
versi black and white |
Segi-5: C:56 M:0 Y:10 K:0
Lingkaran:
a.
Merah :
C: 0, M: 100, Y: 100, K: 0.
b.
Biru : C: 100, M: 20, Y: 0, K: 0.
c.
Kuning :
C: 5, M: 0, Y: 89, K: 0.
d.
Cokelat :
C: 0, M: 40, Y: 60, K: 20.
e.
Hijau : C: 72, M: 0, Y: 100, K: 0
Burung Hantu:
a.
Topi : C: 0, M: 0, Y: 0, K: 100.
b.
Mata : C: 0, M: 0, Y: 0, K: 0.
c.
Bola Mata: C: 0, M: 0, Y: 0, K: 100.
d.
Paruh : C: 0, M: 60, Y: 100, K: 0.
e.
Tubuh :
C: 61, M: 0, Y: 4, K: 0.
f.
Sayap : C: 56, M: 20, Y: 0, K: 0.
Tulisan: C: 0, M: 0, Y: 0, K: 100.
Font: Rockwell Extra Bold
Filosofi
Visualisasi bentuk utama logo Hari Pendidikan
Nasional tahun 2019 yaitu segi lima (pentagon), terinspirasi dari
Pancasila yang terdiri dari lima sila. Demi terciptanya pendidikan yang berkualitas,
pendidikan di Indonesia harus dilandasi oleh Pancasila yang ditetapkan sebagai
falsafah bangsa dalam berkehidupan, tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan.
Lima
warna yang terletak di setiap sudut segi lima menggambarkan implementasi dari lima
karakter yang direpresentasikan sebagai poros pendidikan, yaitu:
1. Hijau berarti religius.
Religius meliputi beriman dan bertaqwa, bersih, toleransi dan cinta
lingkungan.
2. Merah berarti nasionalis.
Nasionalis meliputi cinta tanah air, semangat kebangsaan, dan menghargai
kebinekaan.
3. Cokelat berarti mandiri.
Mandiri meliputi kerja keras, kreatif, disiplin, berani dan pembelajar.
4. Kuning berarti gotong royong.
Gotong royong meliputi kerjasama,
solidaritas, saling menolong dan kekeluargaan.
5. Biru berarti integritas.
Integritas meliputi kejujuran, keteladanan, kesantunan dan cinta pada
kebenaran.
Bentuk lingkaran dalam lima warna yang
berbeda memberi makna bahwa pendidikan di Indonesia adalah satu kesatuan yang
padu, utuh dan tidak bercelah ataupun menyudutkan. Bentuk segi lima yang tegak
menggambarkan harapan pendidikan yang lebih baik dan unggul dalam segi kualitas
maupun kuantitas. Lingkaran hijau yang berada di posisi paling atas dari semua
bentuk yang ada menggambarkan bahwa nilai religiusitas merupakan sebuah kunci transendensi
antara manusia dengan Tuhannya, dengan harapan interaksi keduanya yang unggul
dapat mewujudkan pendidikan yang lebih baik.
Sedangkan penempatan lingkaran merah, biru, dan cokelat di bawah samping
kanan dan kiri yang berarti; merah adalah nasionalis; biru adalah integritas; dan
cokelat berarti mandiri, merupakan pemakanaan hasil dari sikap religiusitas
yang baik. Adapun penempatan lingkaran kuning yang memiliki makna gotong royong
berada di ujung bawah atau dasar dari logo merupakan hasil dari implementasi empat
karakter atau sifat yang ada di atasnya (baca: religius, mandiri, nasionalis
dan integritas).
Penggunaan burung hantu sebagai karakter utama dalam logo ini memiliki
makna bahwa suatu pendidikan yang baik harus selalu mengedepankan kebijaksanaan.
Kebijaksanaan burung hantu dapat dilihat melalui sikap kesehariannya. Burung
hantu jarang sekali berkicau, ia hanya diam dan bahkan sering sekali
menyendiri. Kesendirian burung hantu bukan berarti pula dia tidak menyukai
lingkungan sosial, namun kesendirian tersebut dapat dimaknai sebagai sikap
perenungan dan evaluasi diri. Pendidikan yang baik harus mengoptimalkan
evaluasi yang bertahap, evaluasi tersebut bertujuan untuk mengoreksi dan
menilai setiap langkah atau strategi yang telah terlaksana dan mencoba mengambil
gagasan baru dari setiap indikator hasil penilaian yang ada.
Burung hantu juga memiliki mata yang tajam dan kedua bola matanya mengarah
ke depan layaknya manusia. Ini berarti pendidikan di Indonesia hendaknya harus
mengedepankan sikap kecermatan dan ketelitian dalam setiap prosesnya. Paruh
burung hantu yang berwarna emas memiliki makna bahwa setiap unit dari suatu
proses pendidikan harus selalu mengedepankan ide yang cemerlang.
Seperti ketika burung hantu memakan makanannya, paruh merupakan alat utama
yang hanya dapat ia pakai, maka dari itu ia harus pandai mengambil langkah atau
strategi terbaik untuk memakan makanannya. Apabila ia salah menentukan strategi
maka akan ada kemungkinan makanan itu tidak seluruhnya masuk ke dalam paruhnya
atau bahkan jatuh. Topi wisuda berwarna
hitam yang berarti netral menunjukkan bahwa pendidikan dapat ditempuh dan
diraih oleh siapapun tanpa terkecuali.
Adapun 12 objek logo yang terdiri dari segi lima, 5 lingkaran, topi wisuda,
badan burung hantu, mata, bola mata, paruh dan 2 sayap memiliki arti bahwa
sistem wajib belajar bagi masyarakat Indonesia adalah 12 tahun.
Slogan “Pendidikan Berbudaya, Wujudkan Insan Cendekia” memiliki arti bahwa
pendidikan yang berbudaya atau memiliki pikiran dan akal yang sudah maju dapat
mewujudkan insan (baca: siswa) yang cendekia (baca: terpelajar). Font dari
slogan ditulis menggunakan jenis tipografi Egyptian yang diklasifikasikan oleh
James Craig dengan jenis font Rockwell Extra Bold yang memiliki kesan kokoh,
kuat, kekar dan stabil.
Sekian dulu yaa, semoga bermanfaat:))
Nice 😍
ReplyDelete